Pilih Mana?

By | 7:36 PM 2 comments
Lebih baik diklakson atau dilihat dengan sinis ketika kamu sedang berkendara lalu lintas di jalan raya?

Pertanyaan ini saya lontarkan ketika sedang berada di jalan raya yang lalu lintasnya sebenarnya nggak rumit, tapi susah diterapkan. Pernah nggak kamu menemui orang yang sinis melihatmu ketika kamu nggak berhenti mendahulukan orang tersebut dan tetap nyosor aja, karna kamu merasa yakin bahwa kamu yang benar, bukan orang itu. Atau kamu lagi asik mengendarai motor maticmu, tiba-tiba dari belakang ada yang membunyikan klaksonnya, padahal jelas-jelas kamu nggak menganggu mereka? Apa iya nggak menganggu?

Saya pun pernah mengalaminya. Merasa paling benar pada saat itu, tidak berkendara di tengah jalan, mendahulukan saya yang berkendara di jalan lurus daripada mendahulukan yang ingin belok? Saya salah? Bisa jadi salah, bisa jadi tidak.

Kadang-kadang terganggu juga dengan suara klakson mobil-mobil dan motor-motor yang tertuju pada saya. Rasanya saat itu juga emosi saya langsung naik, dan ingin berkata, "Apaan seh, emang ini jalan lo apa mencet-mencet klakson sesuka hati?". Atau melihat orang yang sinis kepada saya karena tidak dapat merasakan kebaikan saya mendahulukan mereka. Rasanya mereka berkata pada saya, "Mbok kamu tuh ngalah sama saya, saya tuh lagi buru-buru. Apa salahnya mengerem dan mempersilahkan saya jalan duluan?". Emosi saya kadang bermain dan naik turun ketika diperhadapkan dengan dua hal ini saat berlalu lintas.

Entah mana sekarang yang benar, pura-pura terlihat baik kepada semua orang saat berkendara, atau tetap patuh pada peraturan lalu lintas yang tidak rumit itu? Tapi yang pasti, ketika berkendara, saya tidak hanya berhadapan dengan banyak orang, tetapi musuh terbesar saya adalah perasaan tersinggung itu. Nyenggol dikit, darah langsung naik pitam. Ngeliat dengan ekspresi marah, saya langsung balik dengan ekspresi menantang. 

Enggak mau kalah dan merasa paling berkuasa di jalan itu.

Secara nggak langsung, saya sudah dikuasai kesombongan. Merasa diri paling benar dan nggak ada satu pun manusia di jalanan itu benar lalu lintasnya. Saya juga terlihat sebagai orang yang mudah tersinggung. Bagaimana saya bisa tahu kalau orang yang mengklakson itu adalah orang yang benar-benar urgent mengejar sesuatu hingga menyuruh saya jalan lebih pinggir agar ia bisa mendahului saya? Apakah harus membuat klakson dengan teriakan, "Woi, minggir dong! Istri saya sudah mau melahirkan nih! Kamu jangan memperlambat jalan saya,". 

Menguasai emosi diri dan belajar rendah hati ketika berkendara. 

Saya pikir ini adalah hal yang baik yang perlu saya lakukan. Seharusnya saya tetap mengendalikan diri saya dari kemarahan sesaat ketika orang melihat saya sinis dan mengklakson saya berkali-kali. Seharusnya saya berpikir positif ketika mereka melakukannya lagi di jalan. Seharusnya saya menarik nafas dalam-dalam dan berkata dalam hati, "MEREKA MEMILIKI AKTIVITAS YANG URGENT DAN ITU BERPENGARUH BUAT DIA." Hal tersebut bisa jadi meredakan perasaan tersinggung saya dan saya dapat menikmati jalanan lebih indah lagi.

Jadi lebih baik diklakson atau dipandang sinis? 
Saya bisa katakan, "lebih baik tersenyum dan tenang saat berkendara." 
Orang lain juga akan memperlakukanmu sama. Dan bahkan bila tetap tidak sama, kamu membuktikan bahwa kamu menjadi pengendali terhebat di jalanan. 

Have a safe ride!

2 comments: Leave Your Comments

  1. salah satu temenku bilang, battlefield yg sesungguhnya itu adalah di jalan raya saat kita berkendaraan.

    Bener2 keliatan deh sifat aseli setiap orang..

    WWJD ya?? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget!WWJD means What would Jesus do, isn't right? :) i don't know surely ;D

      Delete