Jujur, beberapa teman yang udah pernah melahirkan, rata-rata nyaranin aku buat siapin koper isi peralatan melahirkan, sejak usia kehamilan menginjak 32 minggu ke atas. Tujuannya sih, begitu kontraksi kuat, air ketuban pecah, atau ada flek darah, bisa langsung ditarik kopernya ke rumah sakit. Jadinya, nggak perlu pontang-panting lagi deh.
Kegiatan ini tentu bikin semangat banget, itu artinya hari-hariku buat ketemu Riyanna makin deket, hihi. Tapi menyiapkan apa aja yang harus dibawa, nggak bisa langsung sehari selesai lho. Aku sendiri nyicil sejak kehamilanku usia 34 minggu, karena sambil ngebayangin kira-kira barang yang ini kepakai atau nggak. Sempat nanya ke beberapa teman yang udah lahiran lebih dahulu, ternyata mereka nggak save listnya. Makanya aku nulis ini supaya bisa bantu para calon ibu yang lagi bingung, hihi.
Daftarnya aku ambil dari buku Best Seller yaitu The Baby Book, karyanya William Sears dan Martha Sears. Nggak semua list aku ikutin kok, kira-kira aja yang menurutku penting dan bakal kepakai. Meski setelah dialamin, gak semua barang yang aku bawa, terpakai. Jangan lupa, perlengkapan bayi dan mama harus berada di tas yang terpisah, karena nanti saat masuk ke RS, bidan atau suster akan meminta tas bayinya.
HOSPITAL BAG FOR BABY
- SARUNG TANGAN (2 pcs)
Bayi baru lahir, sebenarnya butuh ini supaya merasa hangat. Tapi selama di rumah sakit, Yanna cuma pakai sekali aja pas lagi nggak full bedong (setengah badan doang). Sisanya, karena dibedong terus, sarung tangannya pengangguran deh. Terus, sarung tangannya kebesaran, haha. Kelepas terus tiap dipasangin, mana Yanna lasak* (nggak bisa diam).
- KAOS KAKI (2 pcs)
Gak dipakai sama sekali. Bayinya banyakan dibedong selama di RS.
- BANTAL MENYUSUI (1 pcs)
Lumayan kebantu banget. Selama menyusui, posisi harus mengikuti tinggi payudara, supaya kita nggak bungkuk dan nggak pegal. Dengan adanya bantal menyusui ini, aku nggak perlu terlalu capek buat nahan gendongan, karena lenganku udah dibantu ganjalan dari bantal menyusui ini.
- POPOK KAIN TALI (12 pcs) & CLODI (2 pcs)
Ternyata BAK dan BAB bayi di awal-awal kelahiran bisa 6-8 kali sehari. Belum lagi nggak ada jasa laundry di RS. Untung ada mama papa yang selalu bolak-balik rumah-RS-rumah. So, aku terpaksa nitip beli popok sekali pakai (pospak) supaya lebih simpel. Maklum, di hari pertama dan kedua ini, aku masih kelabakan banget gantiin popoknya Yanna. Masih lelet dan takut-takut. Intinya, pakai pospak aja dulu. Nyampe di rumah, baru deh pakai popok kain talinya.
- KAIN BEDONG (6 pcs)
- BLANKET BABY WITH HEAD COVER (1 pcs)
Terpakai saat mau pulang ke rumah. Bayi aku digendong menggunakan ini, supaya tangan kita yang keras, nggak langsung bersentuhan dengan badan bayi yang masih kecil dan 'fragile'. Kebetulan, pulang dari RSnya juga malam-malam, jadi menghindari angin malam.
- ANTING-ANTING
- TOPI (1 pcs)
Menurut aku, topi bisa dipakai sekali sehari. Rambut bayi belum terkena ketombe ataupun keringat, selama dia ada di ruang ber-AC. Tujuan pakai topi? Melindungi kepala bayi dari udara yang mungkin bisa masuk ke ubun-ubun kepala, sehingga tidak kedinginan dan masuk angin. Topi juga biasanya dipakai saat bayi baru lahir, pas proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sampai dia pulang ke rumah.
- LONG SLEEVE CLOTHES (2 pcs) & SHORT SLEEVE CLOTHES (3 pcs)
Terpakai karena berada di ruang dingin. Sebenarnya mau lengan panjang ataupun lengan pendek juga nggak masalah, karena bayi baru lahir cenderung sering dibedong. Saran aja, jumlah yang dibawa bagusnya sesuai dengan berapa hari kamu nginap. Misalnya 3 hari, ya bawa 6 baju aja. Satu hari terhitung 2 baju untuk mandi pagi dan mandi sore ya.
- SLEEVELESS (1 pcs)
Kagak usah bawa, haha. Kemarin taruh ini di tas, buat jaga-jaga aja kalau si bayi kepanasan. Kirain bayinya bakal nongkrong di luar, haha.
- SNAP SLEEPSUIT WITH HEAD COVER (1 pcs)
Kepakai setelah dia mandi pertama kali. Kalau punya jumlah sleepsuit yang lumayan banyak, mending bawa ini aja supaya baju lengan panjang/ pendek dan celananya gak usah dibawa lagi. Kelebihannya, simpel dan jadi gak banyak tentengan.
- CELANA PANJANG (6 pcs)
Jelas berguna dong. Meski udah dibalut kain bedong, bayi harus tetap pakai celana panjang supaya BAK dan BABnya setidaknya nggak meninggalkan noda banyak di kain bedong, seandainya pakai popok tali kain.
- BLANKET (1 pcs)
Perlu, supaya bayinya nggak kedinginan. Bayi baru lahir kan masih harus adaptasi sama lingkungan barunya, karena dia terbiasa hangat berada di dalam air ketuban. Kalau perlu, sering skin to skin ya pas lagi nyusuin, dengan cara deketin badan kamu ke badan dia. Duh, bayi kamu tambah cinta deh.
- COTTON (1 plastik)
Malah nggak aku pakai karena waktu itu maunya yang simpel-simpel aja. Biasa, lagi ribet sendiri akibat masih belajar membersihkan kotoran bayi dan agak kaget dengan tangisan bayi yang membuat aku panik. Jadi, pilihlah tisu basah dengan sangat terpaksa.
- MINYAK TELON (1 botol)
Selalu diberikan saat bayi baru mandi, di bagian dada ke perut, punggung, dan telapak kaki. Tidak usah banyak-banyak, nanti bayinya malah kepanasan.
HOSPITAL BAG FOR MAMOY
HOSPITAL BAG FOR MAMOY
- BRA MENYUSUI (2 pcs)
Cuma dipakai pas mau pulang ke rumah. Alesannya, selama di RS aku males pake bra. Toh, yang ada disitu, cuma suami, bapak, mamak dan para suster (di sini susternya ya bidan-bidan lho). Ribet juga kalau awal-awal melahirkan pake bra. Kalaupun ada tamu yang dateng, tamu pria malah lebih banyak nongkrong di luar kamar. Mungkin tau ya kalau ibu melahirkan juga butuh privasi.
- DASTER (2 pcs)
Gak kepakai sama sekali. Karena pihak RS
nyediain seragam khusus ibu hamil, yaitu semacam kimono panjang selutut. Malahan, selama nungguin persalinan, sampai setelah melahirkan, aku malah ketagihan pakai seragam dari RS.
Soalnya lebih nyaman, nggak perlu pake daleman, badan aku tetap bisa
tertutup.
- GURITA (2 pcs)
Aku lebih suka sama gurita modern, yaitu gurita prepet yang tinggal ditempel lepas. Gampang dikencengin, gampang dibuka. Tapi buat jaga-jaga nggak cocok, aku juga bawa gurita tradisional yang pakai ikatan. Taunya nggak kepakai karena satu gurita bisa dipakai selama dua hari. Fungsinya, denger-denger supaya perut kembali rata dan mengecil. For info, yang bikin rahim mengecil lagi, adalah tendangan bayi ke perut ibu saat IMD dan pergerakan aktif tubuh kita setelah melahirkan.
- PERLENGKAPAN MANDI (Shampoo, Sabun cair, Odol, Sikat gigi, Sabun Wajah)
Aku pilih kamar kelas 1, jadi peralatan mandi dikasih lengkap. Tapi tetap aja namanya wanita, peralatan mandi pribadi lebih terpercaya dan udah cocok di kulit, rambut dan gigi aku.
- KEMEJA KANCING (2 pcs)
Kenapa kemeja kancing? Biar lebih mudah pas bayi minta nyusu. Tadinya mau dipakai pas ada tamu yang datang, eh seragam RS lebih menggoda, haha. Jadinya, yang kepakai hanya 1 kemeja aja, yang dipakai buat pulang ke rumah.
- HANDPHONE
Dengan harapan, bisa main Criminal Case dan update activity di Social Media selama nunggu bukaan. Apa daya, sinyal di kamar rumah sakit cuma EDGE. Sedih kakak, haha. Alhasil, HPnya cuma dipake buat SMS sahabat plus dengerin instrumental di Aplikasi ORIENTAL pas lagi kontraksi kuat.
- CHARGER HANDPHONE
Kalau jaman sekarang, wajib bawa ini. Cepet abis batere soalnya, hoho.
- SISIR
Selalu aku pakai seabis keramas. Dan setelah melahirkan, wajib keramas. Soalnya, udah keringetan pas lagi ngalamin kontraksi dan bukaan yang super sakit itu.
- PEMBALUT WANITA (2 package)
Jelas perlu. Abis melahirkan, pasti ngalamin postpartum period alias masa nifas. Kalau dapat yang pembalut khusus maternity, lebih oke. Karena pasti pendarahan di hari pertama setelah persalinan, banyaknya darah 3x lipat dari haid biasa. Setiap BAK, harus diganti ya supaya bekas jahitannya gak lembap alias cepat kering. Tapi kalau udah terlanjur beli yang pembalut biasa panjang 40cm, nggak masalah juga. Toh, nanti bisa dibikin triple berjejer.
- LIPGLOSS
Jadi, ceritanya aku mau kayak Andien, meski lagi tiduran di bed-nya rumah sakit, tetep keliatan fresh. Taunya nggak kepake sama sekali. Pas kontraksi dan setelah melahirkan, udah lupa tuh sama touch up. Fokusnya malah ke kontraksinya dan bayinya, hihi. Kecuali emang yang addict sama make up yaa.
- CAMERA, TOOLS & CHARGER
Buat motoin bayi. Kepakai saat lagi nungguin kontraksi. Sambil nunggu bayinya launching, aku dan suami foto-foto before melahirkan. Setelah bayinya keluar, aku fotoin lagi. Tapi sayangnya, kenapa aku dan suami malah lupa bawa kamera pas di ruang bersalin. Maksud hati, pengen direkam pas momen lagi melahirkan tuh, huhu. Kan someday bisa dikasih liat ke Riyanna, atau malah ditonton kalau lagi kangen melahirkan, hehe.
- NOTES
Buat check list barang pas pulang dari RS. Taunya, kelewat juga aktivitas yang satu ini. Udah repot ma bayinya, haha.
- SARUNG GAJAH (2 pcs)
Tadinya sempat nggak ngerti kenapa harus bawa barang ini. Mau dipake di sesi mana ya. Aku pikir buat nanti pas ngejan, nutupin bagian pinggang ke bawah. Siapa tau biar aku nggak malu dilihatin dokternya, haha. Taunya pas ketuban pecah, bidannya langsung nanya punya sarung nggak. Ternyata sarungnya berguna jadi popok versi tebal, untuk menahan air ketuban yang keluar lebih banyak. USEFUL ya kakak-kakak.
- BUKU KIA
Pas pertama kali nyampe ruang bersalin, buku ini langsung ditagih bidannya. Sepertinya dia mau liat update-an dari dokter spog aku mengenai kondisi aku dan kandungan. Sayangnya, bukunya ada di tas besar isi perlengkapan Mommy. Dan tasnya itu masih di suami yang lagi ngurusin administrasi. Haha. Ujung-ujungnya nggak kepake deh. Jawab pertanyaan bidan berdasarkan ingatan terakhir periksa. Untung periksa terakhirnya, baru sejam yang lalu.
- PANTIES (8 pcs)
Harus banget, apalagi kalau pas masa-masa nifas, darahnya meleber ke mana-mana sampai ngenain celana dalam. Selama 2 malam itu, terhitung sejak melahirkan, aku udah pake empat panties. Beruntung, pembalutnya oke jitu nih. Mau tau? Japri aja ye ;p
- APRON UNTUK MENYUSUI
Gak kepakai sama sekali. Awal-awal menyusui, aku masih harus belajar gimana caranya menyusui dengan pelekatan dan gendongan yang benar. Jadi, ya pamer payudara gitu aja. Kalau ada tamu laki-laki atau papa yang mau masuk kamar pas lagi nyusuin, ya mereka disuruh duduk di luar dulu.
- JARIK GENDONGAN
Ini malah kepakai buat nahan ketuban yang udah pecah. Gantian ma sarung gajah. Soalnya belum tega juga dipakai buat gendongan, karena bayi baru lahir masih rentan rapuh, halah.
- PERLENGKAPAN ADMINISTRASI BPJS
Terdiri dari kartu BPJS punyaku dan fotokopinya, surat keterangan BPJS Bayi Riyanna dan fotokopinya, dan fotokopi KTPku. Khusus kamu yang mau di-cover BPJS, cukup bawa syarat ini. Nanti sisanya diurus di bagian pendaftaran. Nggak lupa juga bawa surat rujukan dari dokter SPOGku. Isinya menyatakan bahwa aku pasien beliau. Kebetulan, dokter SPOGku nggak praktek di RS yang menjadi tempat aku melahirkan. Makanya, pakai surat rujukan biar bidannya bisa hubungi dokter SPOG untuk penanganan selama melahirkan, dan sewaktu-waktu emergency call.
Berhubung rumah sama Rumah sakit jarak tempuhnya cuma 15 menit (Bontang gitu lho, sepi), barang-barang yang aku lupa bawa padahal dibutuhin, bisa aku titipin ke papa mama. Apa aja?
Baby Oil - Hari kedua, aku dan ibu baru lainnya diajarin sama bidannya gimana cara massage bayi. Supaya lebih mudah mijatnya, pakai baby oil. Entah kenapa waktu itu aku lupa bawa, akhirnya pedein diri minta sama ibu sebelah, hehe.
Snacks and drinks - A MUST TO! Buat yang mau lahiran normal, ini pasti akan sangat bermanfaat di saat kamu lagi ngerasain kontraksi. Apalagi kontraksinya makin kuat, otomatis tenaga juga makin melemah. Makanya, butuh banget asupan snack macam biskuit, pisang, roti, teh manis dan air mineral. Cemilan ini nge-support tubuh kamu untuk tetap kuat sampai waktunya lahiran. Ingatin suami, mama dan mama mertua buat nyuapin kamu meski kamu gak nafsu makan minum ya.
Sandal - Ini sengaja nggak dibawa karena aku yakin rumah sakit bakal nyediain. Eh, bener aja. Ini perlu banget, soalnya abis lahiran pasti menggigil dan masih recovery, jadi badan agak ringkih *lemas.
Kaos kaki - Penjelasannya sama kayak sandal. Biar lebih hangat, dan kita tetap fit saat ngurus bayi.
Nah, gimana? Udah siap lahiran belum? Langsung check list ya apa aja yang perlu dibawa atau nggak, biar nggak keberatan. Kalau bisa bawa tas tenteng, kenapa juga harus bawa koper. Berdoa dan positive thinking selalu ya, bahwa semuanya pasti bisa dilewati. Ini bakal menjadi proses yang tidak akan pernah terlupakan. Tiap kamu mengingat setiap detilnya, saat itu juga senyuman kamu merekah kembali.
Salam cinta buat para calon ibu dan bayinya di luar sana,
Ribka & Riyanna