Aku dapat INSPIRASI.

By | 3:37 PM Leave a Comment
Dewasa gini, kamu masih punya idola ataupun inspirator kan? Apapun profesinya! Kalau saya masih punya! Manusia hidup tanpa inspirator, rasanya mustahil. Ia nggak punya semangat hidup, karena nggak ada satu orang pun yang dijadikan acuan untuk tetap bisa berkarya.

Saya memutuskan untuk memilih seorang artis yang bisa dikatakan sudah sangat berpengalaman di dunia entertainment. Dia lebih aktif di dunia presenter, dan tentu saja dunia akting. Satu yang bisa bikin saya terinspirasi dengannya karena ia adalah perempuan BATAK. Sebuah hal yang berkaitan dengan RAS sih kalau bisa dibilang, tapi tujuannya baik kok, berkaitan dengan kecintaan budaya.

ASTRID TIAR.
www.astridtiar.com
Sosok perempuan yang cantik, cerdas, tapi juga mampu membawa suasana. Saya mengagumi dirinya sejak saya mengenal salah satu majalah remaja cewek yang sampai sekarang pun masih eksis. Dia sendiri adalah juara dalam ajang pemilihan di majalah tersebut, Gadis Sampul 2000.

Dari situ awal saya menyukai dirinya, begitu tahu nama belakangnya adalah Panjaitan. Pikir saya, “Wah ada boru batak cantik yang jadi Gadis Sampul.” Maklum, zaman saya dulu, bisa jadi Gadis Sampul itu adalah prestasi luar biasa. Saya sendiri pernah mengirimkan data, tetapi tidak tembus. HAHA..

Kekaguman makin muncul saat saya membaca artikel tentang dia, dan berat badannya yang berkurang drastis. Ternyata dia pernah gendut! *Hal terindah yang saya tahu karena saya tidak sendiri*. Tetapi itu dulu, sebelum ia masuk Gadis Sampul. Sekarang dia telah memiliki badan yang kurus karena ia mengakui pernah melakukan akupuntur badan hingga diet demi memenuhi berat badannya yang proporsional.

Hal itu dibuktikannya melalui ukuran celana yang berkurang drastis. Saya lupa persisnya berapa, tapi memang saya akui itu sangat drastis. *Seandainya saya juga bisa seperti itu dan punya NIAT*. Sigh!

Artikel baru datang kembali pada saya. Kali ini ditulis dalam majalah rohani langganan keluarga saya. BAHANA. Ketika saya tahu dia adalah cover majalah sekaligus profil yang akan diwawancarai mendalam dalam majalah tersebut, saya antusias. Saya membaca dan menemukan fakta baru mengenai dirinya.

Dia ternyata adalah anak dari majelis gereja (Sintua) HKBP. HKBP merupakan gereja di mana saya juga beribadah. Tetapi ia berada di HKBP di Cengkareng, sedangkan saya di Bontang. Satu kesamaan saya dapatkan *Mencari kesamaan dalam perbedaan yang signifikan*. Satu yang bikin saya kagum adalah ketika perempuan yang baru menikah 21 Juli ini bisa lancar dan mengerti bahasa batak. Kali ini bukan kesamaan, tetapi jauh berbeda dengan saya yang berbahasa batak saja, tidak bisa sama sekali *waktu itu. Sekarang sikit-sikitlah*.

Lewat fakta baru tersebut lah, saya jadi makin yakin kalau Astrid ini benar-benar bisa menginspirasi saya, terlepas dari beberapa kekasihnya yang bersamanya. Saya yakin waktu itu kalau kak Astrid *begitu saya memanggilnya* akan mendapat pendamping pria batak yang seiman dan benar-benar menjadi idaman orangtuanya.

BENAR SAJA.

Juli 2012 kemarin saya baru tahu kalau kak Astrid sudah dilamar oleh pria batak yang ganteng dan terlihat cerdas serta berkarakter dewasa. Dan saya mendapat tugas untuk meliput proses martumpol (tunangan) dia serta pemberkatan dan resepsi pernikahan. Seperti mimpi di siang bolong *jeder*, rasanya itu bahagia tak terkatakan. Saya pernah sempat berdoa dan berangan-angan ingin bisa ketemu langsung sama kak Astrid. Dan untuk saat ini dijawab. Nggak tanggung-tanggung, meliput moment bahagianya. Akhirnya bisa bertemu wajah dengan wajah walau mungkin dia tak akan mengenal saya secara pribadi.

Saya jadi makin kagum sama dia ketika tahu dia akan menggunakan adat batak. Ada kebanggaan bahwa idola saya tetap menjunjung tinggi adat batak walau ia adalah artis terkenal. Ia tak sungkan-sungkan berbagi dengan para wartawan lainnya ketika ditanya soal adat. Justru ia sangat mendukung adat harus dilestarikan, salah satunya digunakan ketika menikah. Walau ribet dan lelah, tapi ia dan suaminya tulus melakukan adat.

Setelah saya mengikuti proses adat sehabis pemberkatan *baru kali ini saya betah mengikuti prosesnya, biasanya juga minta pulang duluan*, saya jadi terharu ternyata adat batak seperti mangulosi itu benar-benar maknanya dalam sekali. Saya jadi tahu beberapa istilah-istilah yang dilakukan dalam adat batak. Mungkin ini saatnya saya belajar adat batak sebelum saya benar-benar masuk dalam pernikahan dengan adat batak dengan calon saya #eeaaa.

Bahkan resepsi internasional kak Astrid pun juga tidak lepas dari budaya batak. Ia dan suaminya menggunakan budaya batak sebagai ciri khas dalam pernikahan tersebut, seperti patung sigale-gale, kain ulos yang ditenun oleh ibu-ibu batak, alat tumbuk padi dan juga lapo (warung) khas orang batak. Hal-hal yang saya liat dalam pernikahan Astrid benar-benar membuat saya ingin segera merancangkan pernikahan seperti dirinya (Calon suami kalau baca ini jangan pingsan ya).

Tidak harus sama persis dengan resepsi Astrid, tetapi minimal saya jadi tahu makna melakukan pernikahan dengan adat batak karena ada pesan-pesan terkandung di dalamnya. Mulai sekarang saya berkomitmen, saya tidak akan mengeluh sama yang namanya adat batak, apalagi sampai memakan waktu yang lama. Tujuannya baik, mendapatkan nasihat dari siapapun, mengeratkan tali kekerabatan antar keluarga yang datang dan melestarikan budaya itu sendiri.

Bisa disimpulkan sendiri, saya sekarang justru sangat antusias menunggu jadwal pernikahan saya dengan adat batak. No more complain! Saya sepenuh hati sangat menginginkan pernikahan dengan adat batak.

Hal terakhir yang saya mau bagikan adalah Astrid mengakui ternyata ia sudah belajar masak dari dua tahun yang lalu. Saya sendiri jadi malu sama diri sendiri. Di umur saya yang hamper 23 tahun ini, saya juga belum bisa memasak, kecuali masak air, nasi dan mie instan. Ouch!

Lewat perkataannya ini, saya merindukan untuk bisa belajar masak, apalagi sekarang saya sudah memiliki pacar yang sudah mengarah serius. Pasti belajar masak akan naik 100 persen mengingat saya ingin sekali jadi istri yang setia dan melayani. Niat itu sudah ada, tinggal dapurnya saja yang belum ada :P

Lewat beberapa hal ini, terbukti Astrid benar-benar menginspirasi saya dalam hal budaya, masak dan terakhir Cinta Tuhan. Kalau mau yakin, saya yakin kak Astrid termasuk salah satu manusia yang taat pada Tuhan, walau saya hanya melihat kata-katanya dari jejaring sosial. Tetapi ketika bertemu langsung dengan orangnya, saya makin yakin kok, perempuan ramah, humoris dan rendah hati seperti dia, pasti hidup berdasarkan Firman Tuhan.
 
Selamat mencari inspirasi dari idolamu! 
www.astridtiar.com

0 comments:

Post a Comment