Dewasa
gini, kamu masih punya idola ataupun inspirator kan? Apapun profesinya! Kalau saya
masih punya! Manusia hidup tanpa inspirator, rasanya mustahil. Ia nggak punya
semangat hidup, karena nggak ada satu orang pun yang dijadikan acuan untuk
tetap bisa berkarya.
Saya
memutuskan untuk memilih seorang artis yang bisa dikatakan sudah sangat
berpengalaman di dunia entertainment. Dia lebih aktif di dunia presenter, dan
tentu saja dunia akting. Satu yang bisa bikin saya terinspirasi dengannya
karena ia adalah perempuan BATAK. Sebuah hal yang berkaitan dengan RAS sih
kalau bisa dibilang, tapi tujuannya baik kok, berkaitan dengan kecintaan
budaya.
ASTRID
TIAR.
www.astridtiar.com |
Sosok
perempuan yang cantik, cerdas, tapi juga mampu membawa suasana. Saya mengagumi
dirinya sejak saya mengenal salah satu majalah remaja cewek yang sampai
sekarang pun masih eksis. Dia sendiri adalah juara dalam ajang pemilihan di
majalah tersebut, Gadis Sampul 2000.
Dari
situ awal saya menyukai dirinya, begitu tahu nama belakangnya adalah Panjaitan.
Pikir saya, “Wah ada boru batak cantik yang jadi Gadis Sampul.” Maklum, zaman
saya dulu, bisa jadi Gadis Sampul itu adalah prestasi luar biasa. Saya sendiri
pernah mengirimkan data, tetapi tidak tembus. HAHA..
Kekaguman
makin muncul saat saya membaca artikel tentang dia, dan berat badannya yang
berkurang drastis. Ternyata dia pernah gendut! *Hal terindah yang saya tahu
karena saya tidak sendiri*. Tetapi itu dulu, sebelum ia masuk Gadis Sampul.
Sekarang dia telah memiliki badan yang kurus karena ia mengakui pernah
melakukan akupuntur badan hingga diet demi memenuhi berat badannya yang
proporsional.
Hal
itu dibuktikannya melalui ukuran celana yang berkurang drastis. Saya lupa
persisnya berapa, tapi memang saya akui itu sangat drastis. *Seandainya saya
juga bisa seperti itu dan punya NIAT*. Sigh!
Artikel
baru datang kembali pada saya. Kali ini ditulis dalam majalah rohani langganan
keluarga saya. BAHANA. Ketika saya tahu dia adalah cover majalah sekaligus
profil yang akan diwawancarai mendalam dalam majalah tersebut, saya antusias.
Saya membaca dan menemukan fakta baru mengenai dirinya.
Dia
ternyata adalah anak dari majelis gereja (Sintua) HKBP. HKBP merupakan gereja
di mana saya juga beribadah. Tetapi ia berada di HKBP di Cengkareng, sedangkan
saya di Bontang. Satu kesamaan saya dapatkan *Mencari kesamaan dalam perbedaan
yang signifikan*. Satu yang bikin saya kagum adalah ketika perempuan yang baru
menikah 21 Juli ini bisa lancar dan mengerti bahasa batak. Kali ini bukan
kesamaan, tetapi jauh berbeda dengan saya yang berbahasa batak saja, tidak bisa
sama sekali *waktu itu. Sekarang sikit-sikitlah*.
Lewat
fakta baru tersebut lah, saya jadi makin yakin kalau Astrid ini benar-benar
bisa menginspirasi saya, terlepas dari beberapa kekasihnya yang bersamanya.
Saya yakin waktu itu kalau kak Astrid *begitu saya memanggilnya* akan mendapat
pendamping pria batak yang seiman dan benar-benar menjadi idaman orangtuanya.
BENAR
SAJA.
Juli
2012 kemarin saya baru tahu kalau kak Astrid sudah dilamar oleh pria batak yang
ganteng dan terlihat cerdas serta berkarakter dewasa. Dan saya mendapat tugas
untuk meliput proses martumpol (tunangan) dia serta pemberkatan dan resepsi
pernikahan. Seperti mimpi di siang bolong *jeder*, rasanya itu bahagia tak
terkatakan. Saya pernah sempat berdoa dan berangan-angan ingin bisa ketemu
langsung sama kak Astrid. Dan untuk saat ini dijawab. Nggak tanggung-tanggung,
meliput moment bahagianya. Akhirnya bisa bertemu wajah dengan wajah walau
mungkin dia tak akan mengenal saya secara pribadi.
Saya
jadi makin kagum sama dia ketika tahu dia akan menggunakan adat batak. Ada kebanggaan
bahwa idola saya tetap menjunjung tinggi adat batak walau ia adalah artis
terkenal. Ia tak sungkan-sungkan berbagi dengan para wartawan lainnya ketika ditanya
soal adat. Justru ia sangat mendukung adat harus dilestarikan, salah satunya
digunakan ketika menikah. Walau ribet dan lelah, tapi ia dan suaminya tulus
melakukan adat.
Setelah
saya mengikuti proses adat sehabis pemberkatan *baru kali ini saya betah
mengikuti prosesnya, biasanya juga minta pulang duluan*, saya jadi terharu
ternyata adat batak seperti mangulosi
itu benar-benar maknanya dalam sekali. Saya jadi tahu beberapa istilah-istilah
yang dilakukan dalam adat batak. Mungkin ini saatnya saya belajar adat batak
sebelum saya benar-benar masuk dalam pernikahan dengan adat batak dengan calon
saya #eeaaa.
Bahkan
resepsi internasional kak Astrid pun juga tidak lepas dari budaya batak. Ia dan
suaminya menggunakan budaya batak sebagai ciri khas dalam pernikahan tersebut,
seperti patung sigale-gale, kain ulos yang ditenun oleh ibu-ibu batak, alat
tumbuk padi dan juga lapo (warung) khas orang batak. Hal-hal yang saya liat
dalam pernikahan Astrid benar-benar membuat saya ingin segera merancangkan
pernikahan seperti dirinya (Calon suami kalau baca ini jangan pingsan ya).
Tidak
harus sama persis dengan resepsi Astrid, tetapi minimal saya jadi tahu makna
melakukan pernikahan dengan adat batak karena ada pesan-pesan terkandung di
dalamnya. Mulai sekarang saya berkomitmen, saya tidak akan mengeluh sama yang
namanya adat batak, apalagi sampai memakan waktu yang lama. Tujuannya baik,
mendapatkan nasihat dari siapapun, mengeratkan tali kekerabatan antar keluarga
yang datang dan melestarikan budaya itu sendiri.
Bisa
disimpulkan sendiri, saya sekarang justru sangat antusias menunggu jadwal
pernikahan saya dengan adat batak. No more complain! Saya sepenuh hati sangat
menginginkan pernikahan dengan adat batak.
Hal
terakhir yang saya mau bagikan adalah Astrid mengakui ternyata ia sudah belajar
masak dari dua tahun yang lalu. Saya sendiri jadi malu sama diri sendiri. Di
umur saya yang hamper 23 tahun ini, saya juga belum bisa memasak, kecuali masak
air, nasi dan mie instan. Ouch!
Lewat
perkataannya ini, saya merindukan untuk bisa belajar masak, apalagi sekarang
saya sudah memiliki pacar yang sudah mengarah serius. Pasti belajar masak akan
naik 100 persen mengingat saya ingin sekali jadi istri yang setia dan melayani. Niat
itu sudah ada, tinggal dapurnya saja yang belum ada :P
Lewat
beberapa hal ini, terbukti Astrid benar-benar menginspirasi saya dalam hal
budaya, masak dan terakhir Cinta Tuhan. Kalau mau yakin, saya yakin kak Astrid
termasuk salah satu manusia yang taat pada Tuhan, walau saya hanya melihat
kata-katanya dari jejaring sosial. Tetapi ketika bertemu langsung dengan
orangnya, saya makin yakin kok, perempuan ramah, humoris dan rendah hati
seperti dia, pasti hidup berdasarkan Firman Tuhan.
Selamat
mencari inspirasi dari idolamu!
www.astridtiar.com |
0 comments:
Post a Comment