Ketika Komunitas Fans Bukan Hanya Sebuah Komunitas Fans

By | 9:19 PM Leave a Comment
Berawal dari sama-sama suka, sama-sama mengagumi, sering kumpul bareng, dan gathering bersama, akhirnya komunitas ini pun terbentuk. Ketika itu sedang diadakan Gathering bersama Glenn Fredly (GF) di Bandung. Awal ide dari Glenn ini pun diusulkan ke management GF karena melihat kekompakan dari teman-teman GF. Teman-teman GF yang datang pada saat itu juga masih sedikit. Dan kemudian management pihak GF pun menawarkan usulan tersebut ke teman-teman GF. Akhirnya terbentuklah Rame-rame people (RRP). Tapi waktu itu namanya belum RRP. “ waktu itu kami hanya sedikit, nggak sampai 20 orang. Nggak kepikiran buat komunitas sih. Setelah itu GF sama management bilang kalau dibuatin komunitas aja,” ujar Mitha, perempuan yang juga menjadi ketua koordinator dari RRP. Komunitas yang terbentuk 5 tahun yang lalu, 14 Mei ini saat itu masih dipegang oleh management GF, karena belum ada kepengurusan dari teman-teman GF sendiri. Tapi seiring waktu berjalan, tahun 2007 teman-teman GF pelan-pelan mulai berdiri sendiri, walaupun masih dipantau oleh management GF dan Glenn sendiri tentunya.

Komunitas ini tidak sebatas hanya komunitas fansbase saja, tetapi hal-hal yang mereka lakukan justru bisa menjadi contoh bagi komunitas fansbase lainnya. Awal kegiatan yang RRP lakukan pada waktu itu adalah membuat acara yang mendukung misi Glenn dalam program Global Warming. Saat itu GF sedang konsentrasi dengan program ini. “Kalau untuk tahun ini, GF lagi konsen ke Waikokak NTT. Jadi RRP mengikuti apa yang menjadi program dari GF,” ucap mitha. “Seperti kemarin, pas ulang tahun RRP yang ke-5, kita ikutan bantu sumbangin buku dan jeans untuk GF bawa ke sana,” lanjutnya. Ternyata RRP dibentuk bukan hanya untuk mendukung popularitas musik GF saja, tetapi lebih mendukung pada apa yang GF lakukan.

Tempat ngumpul RRP sendiri tidak usah jauh-jauh dan repot. Mereka hanya menggunakan kantor GF sebagai camp perkumpulan mereka. “Tetapi akhir-akhir ini suka ngumpul di tempat-tempat lain, karena kita udah seperti keluarga, dan kumpul-kumpulnya bukan melulu tentang Glenn sih,” tawa perempuan kelahiran 14 April ini. Anggota RRP sendiri tidak hanya berdomilisi di Jakarta saja, tetapi ternyata sudah tersebar di kota-kota besar, seperti Bali, Palembang, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Lombok, Maluku, Bandung dan Yogyakarta. Walaupun tidak seluruhnya bisa berkumpul karena keterbatasan jarak, tetapi pengurus RRP akan selalu up date berita-berita terbaru tentang Opa (panggilan sayang RRP kepada GF) melalui situs jaringan pertemanan yang terkenal, seperti Facebook dan Twitter. Anggota RRP sendiri sudah sangat banyak. Total yang terdata sampai saat ini adalah 1557 orang. Jumlah yang luar biasa banyak untuk sebuah komunitas. Belum ditambah lagi teman-teman GF yang belum sempat terdata. Sampai saat ini pengurus RRP mendata teman-teman GF hanya untuk data base saja. “Belum ada rencana ke depannya. Udah ada planning, Cuma belum sempat dijalani,” ucap mitha.

Kalau ditanya acara RRP apa yang paling berkesan, Mitha dengan sigap menjawab Ultah RRP tahun ini. Karena partisipan yang ikut menyumbang untuk Waikokak sangat banyak. “Happy aja, yang ikutan nyumbang banyak sekali,” sambil tersenyum puas. Persiapan acara ini pun cukup singkat. Hanya sekitar 3 bulan. Dan itu juga dibantu oleh Glenn sendiri dalam persiapannya. Selain acara ultah dan acara GF, RRP juga pernah melakukan nonton bareng. Dan yang paling membanggakan, RRP juga pernah bagi-bagi makanan ke anak-anak jalanan ketika bulan puasa. RRP sendiri tidak terpatok pada usia muda saja, karena anggota RRP sendiri usianya bermacam-macam. Mulai dari yang muda sampai dengan usia matang ada di dalam komunitas RRP.

RRP sudah seperti keluarga bagi anggota-anggotanya. Yogi pun merasakan kebersamaan itu. Laki-laki yang bergabung secara resmi dengan RRP pada tanggal 18 Mei 2009 itu mengawali pendaftaran anggota karena memang sudah mengagumi seorang Glenn Fredly. “Awalnya liat grup RRP di Friendster, baca-baca sedikit sejarahnya, ternyata RRP adalah fansbase GF. Ya udah, gabung di grupnya dan sering tukar-tukar cerita sama kak Mitha lewat inbox. Tapi justru malah cerita-cerita soal Barry Likumahuwa –dulu Bassisnya GF, anak dari Benny Likumahuwa-” Ucap laki-laki yang juga masih mengenyam pendidikannya di Binus University. Setelah facebook mulai muncul di kalangan orang-orang Indonesia, maka Yogi langsung mencari Group RRP. Kebetulan waktu itu ada event ultah RRP yang ke-4, Yogi mulai kenal dengan Mitha Ngoni dan teman-teman RRP dari event tersebut.

Selama bergabung dengan RRP, banyak pengalaman indah, menyenangkan dan bermanfaat yang dialami oleh Yogi. Mulai dari pernah dapat pacar sesama anggota RRP, menjadi salah satu saksi pembacaan Deklarasi Indonesia Unite dari RRP, dan juga menjadi panitia ulang tahun RRP yang ke-4 dan ke-5. Bagi laki-laki yang juga menyukai nyanyi ini, RRP bukan hanya sebuah fansbase. “RRP bagi gw adalah keluarga. Gw nemuin suatu perkumpulan yang benar-benar berdasarkan musik, yaitu di RRP,” dengan penuh yakin. Mitha pun juga berpendapat sama, bahwa RRP ini adalah keluarga. “RRP is my second home,” senyum Mitha. Buktinya kegiatan komunitas RRP ini membuat suatu perubahan bagi Yogi, teman-teman RRP dan orang lain tentunya. “Jelas! Karena dari sekarang, dari RRP, gw kenal yang namanya Green Music Foundation yang didirikan oleh GF.” Lanjut Yogi. Dia banyak belajar dari Opa untuk meyakinkan dirinya bahwa tujuan pemuda, yaitu ‘Melakukan Suatu Perubahan’. Perubahan itu pun dirasakan langsung oleh Yogi. Dia jadi lebih sosialis, nasionalisme. “Intinya sih gw semakin yakin bahwa hidup gw bukan untuk gw sendiri, tapi seharusnya untuk orang lain juga,” sambung Yogi.

Awal tahun yang lalu, GF sempat terkena gosip tidak enak mengenai dirinya yang katanya terkena Aids. Awalnya RRP sempat sebal dengan pemberitaan yang dilakukan oleh media, karena media langsung memberitakan tanpa mengkonfirmasi kebenaran ini pada Glenn. Tapi bersyukurnya, GF langsung memberi penjelasan pada Mitha tentang apa yang terjadi. “Opa waktu itu emang sakit, tapi bukan Aids.” Jelas Mitha. Akhirnya Mitha pun menyebarkan penjelasan ini pada RRP lewat Twitter dan Facebook untuk memperjelas keadaan yang sebenarnya. RRP pun mendukung penuh apa yang sedang dialami oleh Glenn.

Bagi Yogi sendiri, GF punya pengaruh yang besar dalam kehidupannya secara tidak langsung. “Satu yang gw suka dari GF adalah dia pernah bilang bahwa RRP bukan fansbase dari GF, melainkan komunitas.” Ucap bangga dari laki-laki yang juga tergabung dalam komunitas pecinta otomatif, yaitu Ba.hil Auto Community. “Pengakuan semacam itu sangat langka dilakukan oleh para musisi, tetapi GF sanggup mengatakannya,” sambut Yogi. Mitha selaku pemimpin RRP pun punya harapan pada komunitas ini. “Semoga RRP makin solid, baik dari GF ke RRP dan sebaliknya, RRP ke GF,” Mitha pun mengakhiri pembicaraan yang menyenangkan malam itu.



0 comments:

Post a Comment